Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta ini merupakan salah satu Universitas Islam terkemuka di
Indonesia. Kampus ini terletak di daerah Ciputat, Tanggerang Selatan. Banyak
beberapa tokoh pemikir Islam yang berpengaruh di Indonesia ini, misalnya
Nurcholis Madjid, Ulil Abshar Abdalla, Harun Nasution dan masih banyak lagi.
Tetapi di balik itu semua, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dibalik
kampus tersebut. Nah, disini saya akan menjabarkan pandangan saya mengenai
Kampus UIN Jakarta, terutama tentang pemikiran para penghuni kampus ini.
UIN Jakarta, jika menurut pandangan masyarakat
pada umumnya, adalah sarang terorisme. UIN sendiri sudah mendapat ciri khas
yang melekat tentang teroris. Alasan mereka berkomentar seperti ini dikarenakan
banyaknya beberapa mahasiswa yang memiliki pemikiran radikal tentang Islam.
Media massa juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengecap Kampus
UIN sebagai sarang terorisme. Ketika saya memilih untuk melanjutkan kuliah saya
disini, saya belum (sampai saat ini) sarang terorisme seperti yang diceritakan
oleh masyarakat.
Walaupun saya belum menemukan teroris disini,
tetapi saya sudah mendapatkan beberapa mahasiswa yang menurut saya mempunyai
pemikiran yang aneh. Misalkan ada mahasiswa yang mengikuti organisasi Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) yang mendukung sistem kekhalifahan. Saya pun tertarik
mendengarkan pendapat “konyol” mereka tentang hebatnya sistem khilafah, baiknya
untuk Islam, dan masih banyak lelucon yang mereka ceritakan. Dari itu semua,
saya pun mencoba beradaptasi mengenai beberapa pemikiran mereka dan saya pun
menghargai beberapa argumentasi mereka, walaupun di belakang mereka tanggapan
saya hanya geleng-geleng kepala.
Selain pemikiran dari beberapa mahasiswa, saya
juga mendapati beberapa pemikiran para dosen (terutama beberapa dosen yang
mengajar saya). Ketika saya semester satu, saya mendapati beberapa dosen yang
pemikirannya membuat saya penasaran. Pemikiran dosen tersebut merupakan
pemikiran Islam Liberal. Dikatakan Islam Liberal dikarenakan pemikiran mereka
berbeda dengan pemikiran beberapa orang Islam yang saya dapati pada umumnya.
Pemikiran ini membuat saya cukup kagum dikarenakan mereka menafsirkan sumber
hukum Islam (Al-Quran dan Al-Hadist) dengan tafsiran yang dinamis. Sehingga
tafsiran yang menurut saya kolot sekarang sudah ditafsirkan ulang dengan cara
yang mengikuti perkembangan zaman. Walaupun ada juga beberapa pemikiran mereka
yang saya anggap cukup kontroversi.
Itu beberapa hasil pengamatan saya tentang
pemikiran orang-orang Kampus UIN Jakarta. Saya merasa belum puas dikarenakan
saya belum menemukan beberapa pemikiran orang yang lebih unik lagi. Contohnya,
saya belum menemukan orang yang pro Kiri (Sosialis - Komunis), lalu pemikiran yang
Atheis (tidak percaya Tuhan), ataupun pemikiran orang-orang yang sebelumnya non
Muslim menjadi Muslim (Muallaf).
0 Comments