SMK Dirgantara kembali memulai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada Senin (14/10). Sebelumnya, aktivitas sekolah ini sempat tertunda dikarenakan adanya masalah berkas perizinan yang belum lengkap. Selain itu, pekatnya kabut asap di Pekanbaru juga menjadi faktor penghalang kegiatan belajar mengajar di SMK Dirgantara Riau.
Amiruddin Tumanggor selaku Ketua Yayasan Pena Intelektual Indonesia turut hadir langsung dalam penyelenggaraan hari pertama di SMK Dirgantara Riau tersebut. Ia turut mengapresiasi penuh dukungan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Dari dukungan Dinas Pendidikan ini, akhirnya pihak sekolah bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasanya.
“SMK Dirgantara ini sudah sah secara hukum melalui perizinan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Sekarang waktunya bagi kami untuk menyampaikan visi misi selanjutnya kepada anak-anak murid maupun kepada publik,” kata Amiruddin, Senin (14/10).
Menurutnya, target selanjutnya yang akan diterangkan Amiruddin adalah bagaimana menjelaskan paradigma kepada anak-anak. Baginya, target SMK Dirgantara tak hanya memikirkan masa depan anak murid selama dua hingga tiga tahun ke depan.
“Kami tidak hanya memikirkan bagaimana mereka di sekolah ini selama dua atau tiga tahun nanti. Tapi kami juga harus membuat anak ini mampu menghadapi demografi yang ada di Indonesia. Anak-anak lulusan sini harus mampu bersaing dengan anak-anak lainnya,” jelas Amiruddin.
Salah satu siswa SMK Dirgantara Riau, Mahya Khoeroshi El Gratia, mengaku senang mendapatkan kesempatan bersekolah di sana. Ia berharap, dirinya bisa terus menorehkan prestasi di sekolahnya.
“Sekolah ini sudah masuk jaringan penerbangan nasional. Adanya Yayasan Pena Intelektual Indonesia, adanya guru-guru yang memberikan pengajaran terbaik, adanya militer yang membuat kami lebih disiplin, menambah rasa yakin saya dalam menempuh pendidikan di sini,” tutur Mahya, Senin (14/10).
*Artikel ini telah dimuat di Airmagz
*Artikel ini telah dimuat di Airmagz
0 Comments