Sumber: Telegraph
Inggris biasa dikenal sebagai Negara Industri. Namun siapa sangka, Inggris ternyata menyimpan keindahan alam yang patut dikunjungi. Di sana, terdapat sebuah kawasan yang terdiri dari pegunungan, padang rumput, hingga berbagai danau yang berkilau. Tempat ini juga menjadi berbagai sumber inspirasi para sastrawan dunia.

Lake District, biasa tempat itu dikenal banyak orang. Tempat ini terletak di bagian barat laut negara Inggris. Total wilayahnya sendiri mencapai 2.642 km persegi yang membentang dari timur ke barat sejauh 51 km dan hampir 64 km dari utara ke selatan.

Sebagai taman nasional terluas di Inggris, Lake District merupakan sebuah tempat yang terdiri dari berbagai kawasan alam, seperti pegunungan, padang rumput, danau, pantai, lembah, hutan, bukit, hingga pantai. Selain wisata alam, Lake District juga menyuguhkan desa wisata, kuliner, hingga museum. Tak ayal pada 2017 lalu, UNESCO menetapkan tempat ini sebagai situs warisan dunia sebagai situs istimewa yang menonjolkan unsur sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.

Seperti namanya, lake sendiri memiliki arti danau. Oleh karenanya, Lake District sendiri menjadi kawasan wisata yang terdiri dari berbagai danau. Ada 19 danau yang menyebar di kawasan ini. Danau-danau tersebut yakni Bassenthwaite Lake, Brotherswater, Buttermere, Coniston Water, Crummock Water, Derwent Water, Devoke Water, Elter Water, Ennerdale Water, Esthwaite Water, Grasmere, Haweswater Reservoir, Hayeswater, Loweswater, Rydal Water, Thirlmere, Ullswater, Wast Water, dan Windermere.

Salah satu danau yang terbesar di kawasan Lake District, sekaligus di Inggris, adalah Danau Windermare. Danau ini memiliki luas 14,73 km persegi dan panjang sekitar 18,08 km. Saking luasnya danau ini, Windermare juga memiliki sebuah pulau di tengah-tengah danaunya. Total ada 19 pulau yang terdapat di Windermare, dengan pulau terbesar bernama Belle Isle.

Di Windermare, para wisatawan bisa menikmati luasnya danau dengan berkeliling menggunakan perahu. Ada berbagai perahu yang bisa dinaiki, mulai dari perahu uap hingga kapal feri. Kapal yang biasa digunakan wisatawan saat berkunjung ke sana yakni Windermare Feri. Kapal ini berfungsi sebagai pengangkut penumpang untuk berkeliling di kawasan danau Windermare.

Selain berlayar, para pengunjung juga bisa menonton perlombaan perahu ataupun ski air yang biasa diadakan di danau tersebut. Balapan ini dijadikan ajang promosi wisata sekaligus kejuaraan. Pentas ini diikuti oleh berbagai peserta, mulai dari lokal hingga internasional. Meski begitu, lomba juga bisa ditiadakan apabila kondisi danau tengah mengalami angin kencang maupun badai ombak.

Kawasan alam lain yang terdapat di Lake District adalah Castlerigg. Tempat ini merupakan sebuah kawasan wisata yang berada di padang rumput. Hal yang menjadikannya istimewa adalah terdapat kumpulan batu yang tersusun di tempat tersebut. Konon, batu ini adalah bagian dari tradisi yang  sudah dibangun sejak 3.300 hingga 900 SM, atau saat Zaman Akhir Neolitikum dan Zaman Perunggu Awal.

Kumpulan batu ini terdiri dari batuan vulkanik, baik dari lava andesitic ataupun tufa (abu vulkanik). Batu-batu ini memiliki ukuran yang tidak menentu, namun rata-rata memiliki bentuk pipih. Batu terberatnya diperkirakan memiliki berat sekitar 16 ton dan batu tertingginya memiliki tinggi sekitar 2,3 meter.
Sumber: The Tourist Trail
Beredar juga mitos bahwa para pengunjung tidak pernah tepat saat menghitung jumlah batu yang ada di Castlerigg. Ada yang menyebut 42, ada juga yang menyebut 38. Namun dalam informasi resmi yang tertera di papan informasi di monumen menyebutkan bahwa kumpulan batu itu berjumlah 40.

Tujuan pembangunan Castlerigg ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun sebuah penelitian mengungkap bahwa tempat ini berhubungan dengan kegiatan perdagangan kapak era Neolitikum yang berlaku di daerah tersebut. Lingkaran batu ini diperkirakan menjadi tempat pertemuan di mana mereka mendagangkan kapak tersebut, layaknya pasar di era sekarang.

Kapak batu sendiri, yang sering ditemukan di seluruh Inggris, diyakini mempunyai kegunaan melampaui fungsi awalnya. Karena itu, setiap pertukaran atau perdagangan kapak batu mungkin terlebih dahulu diawali dengan ritual atau upacara dan lingkaran Castlerigg bisa jadi merupakan ruang di mana ritual dan upacara tersebut dilakukan.

Wisata alam lain yang bisa dikunjungi yakni Cat Bells, sebuah gunung yang berada di kawasan Lake District. Gunung ini memiliki ketinggian sebesar 451 meter. Walaupun tidak terlalu tinggi, gunung ini juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan saat berkunjung ke kawasan taman nasional tersebut. Ini disebabkan karena Cat Bells menjadi jalur pendakian yang memiliki panorama di atas puncak untuk melihat keindahan Danau Derwentwater, Bassenthwaite, Lembah Newlands, Lembah Borrowdale, Gunung Skiddaw, hingga Kota Keswick.

Meski memiliki jalur yang pendek dan rapi, tempat ini memiliki jalur yang cukup curam. Untuk mencapai ke puncak, pengunjung harus berjalan selama 14 kilometer. Biasanya, para pendaki cukup sampai puncak Cat Bells untuk menikmati pemandangan saja. Namun bagi wisatawan yang masih kuat, mereka akan melanjutkan jalur untuk menuju dataran Maiden Moor, High Spy, Dale Head, Hindscarth, Robinson, dan berakhir di Lembah Newlands.

Selain wisata alam, para pengunjung juga bisa menikmati wisata pedesaan. Salah satu desa yang bisa dikunjungi di kawasan Lake District adalah Hawkshead. Desa ini merupakan tempat wisata yang ramai didatangi para turis. Salah satu yang menjadi ciri utama dari desa tersebut adalah adanya rumah-rumah bercat putih sepanjang jalan dengan jendela atap yang tampak menonjol. Kebanyakan bangunan yang ada di sana sudah ada sejak abad ke-17. Dari sana, desa ini seolah tak berubah dari zaman dulu.

Bahan Inspirasi Seniman
Lake District terkait erat dengan sastra Inggris abad ke-18 dan ke-19. Sampai pertengahan abad ke-19, daerah itu hampir tidak dikunjungi oleh orang luar. Bahkan Daniel Defoe menggambarkan Lake District sebagai tempat tandus dan menakutkan.

Orang pertama yang mempromosikan Lake District adalah Thomas Gray. Saat itu, ia tengah menulis Jurnal Grand Tour-nya pada tahun 1769. Akan tetapi, tempat ini dikenal mulai dikenal masif lewat puisi William Wordsworth berjudul I Wandered Lonely as a Cloud. Puisi ini teinspirasi dari  pemandangan bunga Bakung di tepi Ullswater, salah satu lokasi di kawasan Lake District.

Selama 80 tahun dari keseluruhan hidupnya, Wordsworth menghabiskan 60 tahun hidup di kawasan Lake District. Selain Wordsworth, sastrawan Inggris lain yang hidup di Lake District yakni Coleridge dan Southey. Tak ayal, mereka pun dikenal sebagai Penyair Danau.

Selain penduduk asli Lake District, berbagai sastrawan Inggris yang merupakan pendatang di kawasan tersebut pun turut lahir. Mereka di antaranya yakni Percy Bysshe Shelley, Sir Walter Scott, Nathaniel Hawthorne, Arthur Hugh Clough, Henry Crabb Robinson, ‘Conversation’ Sharp, Thomas Carlyle, John Keats, Lord Tennyson, Matthew Arnold, Felicia Hemans, dan Gerald Massey.

Novelis Sir Hugh Walpole tinggal di "Brackenburn", lereng bawah Catbells yang menghadap ke Derwent Water dari tahun 1924 hingga kematiannya pada tahun 1941. Saat tinggal di "Brackenburn" ia menulis The Herries Chronicle yang merinci sejarah keluarga Cumbrian fiksi selama dua abad. Penulis dan penyair terkenal Norman Nicholson datang, hidup, dan menulis tentang Millom di abad ke-20. Ia dikenal sebagai yang terakhir dari Penyair Danau dan nyaris menjadi Penyair Peraih Penghargaan.

Beberapa seniman lain yang juga menggambarkan wilayah ini dalam karya mereka adalah Alfred Heaton Cooper dan William Heaton Cooper. Penulis Melvyn Bragg pun dibesarkan di wilayah tersebut. Lake District pun digunakan sebagai latar untuk beberapa karyanya, seperti novelnya A Time to Dance, yang kemudian berubah menjadi drama televisi.


*Artikel ini telah tayang di Majalah Airmagz edisi Desember 2019