Sumber: liputan6.com |
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
ini merupakan salah satu Universitas Islam terkemuka di Indonesia. Kampus ini
terletak di daerah Ciputat, Tanggerang Selatan. Banyak beberapa tokoh pemikir
Islam yang berpengaruh di Indonesia ini, misalnya Nurcholis Madjid, Ulil Abshar
Abdalla, Harun Nasution, dan masih banyak lagi. Tetapi di balik itu semua, ada
beberapa hal yang patut diperhatikan di balik kampus tersebut. Nah, di sini saya
akan menjabarkan pandangan saya mengenai Kampus UIN Jakarta, terutama tentang
pemikiran para penghuni kampus ini.
UIN Jakarta, jika menurut pandangan masyarakat pada umumnya,
adalah sarang terorisme. UIN sendiri sudah mendapat ciri khas yang melekat
tentang teroris. Alasan mereka berkomentar seperti ini dikarenakan banyaknya
beberapa mahasiswa yang memiliki pemikiran radikal tentang Islam. Media massa
juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengecap Kampus UIN sebagai
sarang terorisme. Ketika saya memilih untuk melanjutkan kuliah saya disini,
saya belum (sampai saat ini) sarang terorisme seperti yang diceritakan oleh
masyarakat.
Walaupun saya belum menemukan teroris di sini, tetapi saya
sudah mendapatkan beberapa mahasiswa yang menurut saya mempunyai pemikiran yang
aneh. Misalkan ada mahasiswa yang mengikuti organisasi Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) yang mendukung sistem kekhalifahan. Saya pun tertarik mendengarkan
pendapat mereka tentang hebatnya sistem khilafah, baiknya untuk Islam,
dan masih banyak lagi yang mereka ceritakan. Dari itu semua, saya pun
mencoba beradaptasi mengenai beberapa pemikiran mereka dan saya pun menghargai
beberapa argumentasi mereka.
Sumber: tribunnews.com |
Selain pemikiran dari beberapa mahasiswa, saya juga
mendapati beberapa pemikiran para dosen (terutama beberapa dosen yang mengajar
saya). Ketika saya semester satu, saya mendapati beberapa dosen yang
pemikirannya membuat saya penasaran. Pemikiran dosen tersebut merupakan
pemikiran Islam Liberal. Dikatakan Islam Liberal dikarenakan pemikiran mereka
berbeda dengan pemikiran beberapa orang Islam yang saya dapati pada umumnya.
Pemikiran ini membuat saya cukup kagum dikarenakan mereka menafsirkan sumber
hukum Islam (Al-Quran dan Al-Hadist) dengan tafsiran yang dinamis. Sehingga
tafsiran yang menurut saya kolot sekarang sudah ditafsirkan ulang dengan cara
yang mengikuti perkembangan zaman. Walaupun ada juga beberapa pemikiran mereka
yang saya anggap cukup kontroversi.
Itu beberapa hasil pengamatan saya tentang pemikiran
orang-orang Kampus UIN Jakarta. Saya merasa belum puas dikarenakan saya belum
menemukan beberapa pemikiran orang yang lebih unik lagi. Contohnya, saya belum
menemukan orang yang pro Kiri (Sosialis - Komunis), lalu pemikiran yang Atheis
(tidak percaya Tuhan), ataupun pemikiran orang-orang yang sebelumnya non Muslim
menjadi Muslim (Muallaf).
0 Comments