Sumber: merdeka.com |
Manusia merupakan utusan dari Allah SWT untuk menciptakan
hubungan yang serasi dengan makhluk yang lain. Allah SWT mengutus manusia
karena mereka berbeda dengan ciptaannya yang lain, yaitu memiliki akal. Akal itulah
yang membedakan manusia. Jika manusia tidak memakai akal yang diberikan oleh
Tuhan, maka mereka tidak pantas disebut sebagai manusia.
Perilaku manusia sangat berpengaruh terhadap ciptaan Tuhan
yang lain. Salah satu contohnya adalah perilaku mereka terhadap bumi beserta
isinya. Manusia memiliki peranan penting untuk bumi. Jika manusia merawat bumi,
maka terawatlah ia. Sebaliknya, jika manusia merusak bumi, maka rusaklah bumi
tersebut.
Saat ini, bumi kita sangatlat rusak. Ini dikarenakan
perilaku manusia yang tidak pernah memikirkan apa yang ia tinggali. Mereka
menghancurkan bumi demi berlembar-lembar uang yang mereka dapat. Semakin kesini, semakin rusak dan hancurlah
bumi kita.
Demi uang, manusia rela menebang dan membakar hutan. Setelah
habis dibakar, mereka meninggalkan hutan begitu saja. Biadab sekali perilaku
manusia ini. Sebagai manusia, mereka tidak pandai dalam menggunakan akalnya.
Ada juga perilaku manusia biadab yang lainnya, salah satunya
ketika mereka menggunakan kertas. Berapa banyak pohon yang mereka tebang demi
memenuhi kebutuhan sekolah, kantor, tukang fotocopy, dll? Satu pohon saja
menghasilkan 1,2 kg Oksigen/hari, sedangkan orang bernafas perlu 0,5 kg Oksigen/hari.
Jika satu pohon ditebang, maka dua orang kehilangan oksigennya.
Dalam kasus ini, manusia perlu membenahi pemikiran
mereka. Manusia harus memikirkan keadaan bumi di masa yang akan datang bumi
terus menerus dirusak. Salah satu hal yang dapat dilakukan manusia adalah
meminimalisir kerusakan yang ada pada bumi. Walaupun terus menerus dirusak,
setidaknya manusia dapat memperkecil kerusakan yang mereka buat sendiri.
Contohnya adalah perhatian pada air. Jangan
membuang-buang air. Matikan keran setelah digunakan. Ini berguna jika sumber
air telah mengering. Ketika minum, sebaiknya menggunakan botol yang bukan
plastik, seperti tupperware. Ini meminimalisir penggunaan sampah plastik yang
sulit diuraikan oleh bumi.
Ketika kita sedang bepergian, sebaiknya jangan memakai
kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sangat berpengaruh terhadap udara di
sekitar. Gas yang dikeluarkan motor berjenis Karbon Monoksida adalah gas yang
membahayakan pernapasan. Pakailah kendaraan yang ramah lingkungan, seperti
sepeda atau berjalan kaki. Seandainya manusia sadar dengan tindakan ini, pasti
bumi kita tidak akan sesak oleh udara yang tercemar.
Kegiatan memakai barang seharusnya juga diperhatikan.
Setelah memakai barang, lakukanlah kegiatan mendaur ulang barang tersebut.
Jangan langsung dibuang barangnya, siapa yang tahu kalau barang tersbut masih
bermanfaat. Sampah-sampah seperti plastik, kertas, tisu merupakan barang yang
masih bisa didaur ulang kembali.
Perhatikanlah pemakaian listrik di rumah. Ketika lampu
menyala dan kondisi masih siang hari, sebaiknya lampu dimatikan. Tindakan ini
bermanfaat, selain kita hemat listrik kita juga memperhatikan saudara-saudara
kita yang masih belum mendapatkan listrik.
Terakhir, kita haruslah menanam pohon, minimal satu
pohon satu orang. Coba bayangkan, apabila semua orang menanam pohon, udara yang
tercemar sekarang pasti terasa lebih segar. Pengaruh pepohonan juga sangat baik
untuk keadaan emosional kita. Ketika sedang stres oleh pekerjaan, kita bisa
memandangi pepohonan yang rimbun dan hijau. Ini juga berguna untuk anak cucu
kita. Anak cucu kita juga berhak merasakan udara yang segar.
Beberapa hal yang menurut kita sepele ternyata
sangat berguna untuk kehidupan kita. Seandainya manusia saat ini sadar akan hal
tersbut, bumi kita tidak akan serusak sekarang.
0 Comments