Sumber: liputan6.com

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) adalah salah satu organisasi yang mengurus cabang olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada 19 April 1930. Saat itu, ketua umum pertama ialah Ir. Soeratin Sostroegondo.

Belakangan ini, kebijakan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) adalah pembekuan PSSI. Kebijakan ini dilakukan oleh pihak Menpora, Imam Nahrawi pada tanggal 18 April 2015. Alasan dibekukan organisasi ini yakni PSSI tidak patuh terhadap peringatan pemerintah yang saat itu melarang ikut sertanya Arema Malang dan Persib Bandung dalam ajang QNB League.

Seperti yang kita tahu, PSSI merupakan organisasi yang diurus oleh keluarga Bakrie. Keluarga Bakrie ini dikepalai oleh Aburizal Bakrie, yang ia juga merupakan pengurus dari Partai Golongan Karya (Golkar). Aburizal Bakrie adalah salah satu orang yang memiliki rekam jejak politik yang buruk karena keterlibatannya dengan kasus Lumpur Lapindo.

Tidak hanya Bakrie, pengurus PSSI yang lainnya seperti Nurdin Halid dan La Nyalla Mataliti juga orang-orang yang memiliki kasus di dalam kepengurusannya. Hal ini menjadikan PSSI sendiri menjadi organisasi yang buruk di sebagian kalangan masyarakat. Di dalam struktur kepengurusan PSSI saja banyak orang-orang yang dijuluki sebagai “mafia” sepakbola.

Dari penjabaran di atas, PSSI sudah ada keterkaitan dengan dunia politik. Seharusnya, sebagai organisasi bidang olahraga, PSSI tidak ada kepentingan apapun. PSSI haruslah bersifat independen.

Menurut saya, kebijakan Menpora Imam Nahrawi terkait pembekuan PSSI adalah kebijakan yang positif. Jika dilihat dari rekam jejak PSSI di kancah Internasional, prestasi PSSI sudah bisa dibilang sangat buruk. Peringkat FIFA Tim Nasional Indonesia bahkan kalah oleh peringkat Timor Leste.


Ini merupakan era baru di dalam struktur PSSI. Pada akhirnya, Kemenpora yang mengambil alih liga sepakbola Indonesia. Saya yakin, sepakbola Indonesia yang di bawah Kemenpora akan lebih baik daripada di bawah kepengurusan PSSI. Tetapi, untuk menjadikan Timnas Indonesia kembali berjaya, perlu waktu yang lama.