Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah menyempatkan rahmat dan hidayahnya kepada seluruh alam beserta isinya. Tak lupa, puji syukur kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya hingga menuju jalan keridhoan Tuhan. Sehingga, kita senantiasa bisa menikmati jalan untuk terus melaju dalam melancarkan kehidupan yang fana ini.

Terima kasih pula saya ucapkan kepada para Dewan Kehormatan Organisasi (DKO) serta para alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut yang telah membimbing, mendidik, serta memberi kritik maupun saran di dalam kepengurusan kami. Tak luput pula saya ucapkan terima kasih kepada saudara-saudara pengurus yang sudah menemani saya selama menjalankan roda kepengurusan organisasi ini, baik itu dalam keadaan suka dan duka selama setahun periode ini. Pula kepada kawan-kawan anggota yang telah menunjukkan sifat militan dalam mendampingi kepengurusan LPM Institut periode 2017.

Tak terasa, sudah setahun lamanya saya menjabat sebagai Pemimpin Umum LPM Institut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai organisasi pers mahasiswa, tentunya saya harus menjalankan peran dalam menyuarakan keadilan kepada seluruh mahasiswa UIN Jakarta yang berkecimpung dalam belenggu kebijakan birokrasi. Belum lagi, berbagai permasalahan yang dihadapi di dalam internal maupun eksternal LPM Institut. Berat, satu kata yang terlintas dalam benak saya di awal kepengurusan.

Namun, tongkat estafet kepemimpinan sudah diamanatkan kepada saya. Maka mau tak mau, saya tetap harus menjalankan roda organisasi di tengah ‘hujaman badai’. Selama setahun ini, ada beberapa program yang telah saya jalankan. Berikut beberapa program kerja yang akan saya jelaskan di bawah ini.

Melaksanakan Rapat Kerja
Rapat kerja ini saya lakukan pada awal masa kepengurusan, tepatnya pada 22 Februari 2017 lalu di Sekretariat LPM Institut. Program ini dilakukan untuk mengetahui apa saja kegiatan yang akan dilakukan selama setahun ke depan. Masing-masing divisi pun menyalurkan aspirasinya, baik itu dari Badan Pengurus Harian (BPH), redaksi, litbang, hingga perusahaan. Untuk rapat kerja kali ini, walaupun berjalan agak alot dan panjang, tak ada masalah dan berjalan sebagaimana mestinya.

Melakukan Koordinasi dan Evaluasi
Tak selamanya program kerja yang sudah dilaksakan berjalan sesuai jalur. Terkadang di tengah perjalanan, banyak rintangan yang siap menghadang laju kepengurusan. Sebagai pengendara, maka hanya ada dua hal yang bisa dilakukan, tetap sesuai jalur atau banting stir ke jalur yang lain.

Dari sana, saya pun berinisiatif untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi di dalam internal kepengurusan. Baik itu untuk program yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang, juga yang bentuknya formal maupun non formal. Untuk pengurus, rapat koordinasi dan evaluasi ini saya lakukan selama empat kali dalam setahun. Masing-masing rapat saya lakukan di masa awal semester dan akhir semester.

Tak lupa, saya juga melakukan program kerja ini bersama kawan-kawan anggota. Rapat koordinasi ini saya lakukan sekali yang bertujuan untuk mengenalkan divisi dan program kerja pengurus LPM Institut masa bakti 2017. Rapat ini juga membagi sekaligus memperkenalkan kinerja staffing di tiap divisi. Sedangkan berbagai koordinasi lainnya saya lakukan dalam bentuk non formal.

Selain itu, saya juga menyampaikan koordinasi kepada para DKO terkait pengenalan rapat kerja yang sudah ditentukan. Berbagai kritik dan saran turut disampaikan dalam rapat tersebut. Alhasil, berbagai usulan dan petuah dari para DKO pun menyadarkan kami, sekaligus mengadakan berbagai evaluasi dari program kerja yang sudah ditentukan di awal.

Melakukan Hubungan Kerja dengan Berbagai Lembaga-Lembaga Internal Kampus
Sebagai nahkoda di LPM Institut, saya pun bertanggung jawab dalam menjalankan komunikasi dengan berbagai lembaga, baik itu yang ada di dalam maupun di luar kampus. Untuk di dalam kampus sendiri, saya melakukannya kepada para pegiat Forum UKM, Senat Mahasiswa Universitas, Dewan Mahasiswa Universitas, dan para birokrat kampus. Teruntuk Forum UKM, saya turut membawa LPM Institut dalam berbagai rangka kegiatan. Kegiatan itu seperti pelaksanaan Buka Bersama, Kampung UKM, dan Liga UKM. Tak lupa juga, saya bersama Forum UKM turut membicarakan situasi dan kondisi kampus yang berdampak pada kegiatan mahasiswa UIN Jakarta.

Untuk lembaga internal seperti Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa, saya pun turut membangun hubungan. Namun hubungan yang saya jalankan ini tak berbentuk dalam program kerja sama. Hal yang saya maksud adalah berbagai koordinasi yang saya lakukan dengan kedua lembaga tersebut. Entah itu sifatnya formal dan informal.

Sedangkan untuk kalangan birokrasi, sebenarnya saya sudah membangun hubungan baik, terutama di bagian kemahasiswaan. Namun di tengah perjalanan, saya berkali-kali dipanggil oleh pihak universitas karena sebuah berita yang kami angkat dalam Tabloid Institut edisi Oktober 2017. Sejak saat itu, hubungan antara LPM Institut dengan rektorat kampus sempat mengalami ketegangan. 

Namun seiring berjalannya waktu, saya bersama pemimpin redaksi dan para reporter mengadakan berbagai konsolidasi dengan pihak rektorat. Alhasil, hubungan kami dengan pihak universitas pun perlahan mulai membaik.

b.      Lembaga Eksternal Kampus
Selain membangun hubungan dengan lembaga internal, saya juga melakukan hal serupa untuk di kalangan lembaga eksternal kampus. Ada beberapa organisasi yang sempat saya jadikan partner dalam berdiskusi masalah kebijakan birokrat. Lembaga yang saya maksud di sini adalah lembaga yang sifatnya primordial dan pergerakan, seperti Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD), Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI), Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI), Lentera HAM, dan Komunitas Lesehan Kebudayaan (Kolekan). Dari mereka inilah, saya pun belajar bagaimana mengenal situasi dan kondisi yang ada di sekitar kampus.

Di pertengahan masa kepengurusan, saya juga berhasil membuat kerja sama antara LPM Institut dengan lembaga media Kurio. Hal ini saya lakukan demi menyebarkan berita-berita daring LPM Institut dalam aplikasi tersebut. Dengan kata lain, berita yang tercantum di dalam website lpminstitut.com akan turut tercantum dalam media Kurio. Dalam kerja sama ini, saya membuat kontrak dengan Kurio yang berlaku selama setahun.

c.       Antar Lembaga Pers Mahasiswa
Selama saya berada di LPM Institut, lembaga ini juga menjalin hubungan dengan beberapa pers mahasiswa yang ada di Indonesia. Untuk yang terdekat, LPM Institut tergabung dalam Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ). Di sana, saya mewakili LPM Institut agar ikut berkontribusi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pers mahasiswa, terutama dalam lingkup situasi nasional. 

Dalam forum ini, saya pun membangun hubungan kembali yang sebelumnya sudah dilakukan oleh para pendahulu LPM Institut. Hal ini saya lakukan agar LPM Institut tetap tergabung dan silaturahmi yang sudah terbangun tak terputus.

Tak hanya itu, saya pun turut memperkenalkan LPM Institut dengan LPM lain yang berada di bawah naungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Hal ini dilakukan ketika saya dan kawan-kawan diundang ketika ada acara Penghargaan Majalah Pers Mahasiswa yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia di Serpong. Sambil menyelam minum air, saya dan teman-teman LPM Institut saling berbagi produk sekaligus celotehan mengenai situasi dan kondisi antar LPM masing-masing.

Mulai dari sana, saya pun turut mengajak mereka untuk sekadar berbagi pengalaman masing-masing di Sekretariat LPM Institut. Alhamdulillah, ajakan saya disambut baik oleh mereka. Para pegiat pers mahasiswa ini pun memilih bersinggah sebelum kembali ke habitatnya masing-masing. Tak lupa juga, saya pun mengajak teman-teman LPM Institut untuk berkenalan sekaligus berbagi pengalaman.

***

Program kerja di atas tentu tak akan sanggup saya selesaikan tanpa bantuan para kawan-kawan semua, baik itu para pengurus maupun anggota LPM Institut. Terima kasih sudah turut menyukseskan LPM Institut sesuai dengan jalurnya. Terima kasih sebesar-besarnya kepada kalian semua yang mau berpartisipasi serta meluangkan pikiran dan tenaga demi mengabdi di bawah kepengurusan periode 2017.

Dari sifat militan dan pengabdian kalian semua, Alhamdulillah LPM Institut meraih juara di Penghargaan Karya Pers Mahasiswa se-PTKI. Ada empat kategori yang berhasil diperoleh, yakni Juara I Karya Foto Jurnalistik, Juara II Media Online, Juara III Karya Indepth News, dan Juara Harapan II Media Cetak. Semoga prestasi ini mampu memacu para penerus untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan lagi kualitas produk LPM Institut.

Selain meningkatkan karya, saya juga menyarankan agar masing-masing anggota segera membangun pola komunikasi yang baik. Entah itu di tingkat internal maupun eksternal. Entah itu kepada para pendahulu maupun para penerus. Cobalah belajar memahami sifat masing-masing. Sebab, isi kepala yang ada di dalam benak masing-masing sangatlah berbeda. Semoga ke depannya, hubungan antar generasi semakin bertambah baik.

Demikian laporan yang bisa saya sampaikan. Semoga laporan ini bisa dijadikan acuan untuk masa kepengurusan selanjutnya. Namun jika ada beberapa hal yang dianggap kurang relevan, segeralah koreksi dan jadikan evaluasi untuk ke depannya. Teruslah berkreasi. Teruslah kreatif. Jangan terlalu terpatok dengan tradisi yang sudah dibangun. Sebab di tangan kalian, LPM Institut akan terus berjaya, menembus batas, dan tak lupa dengan pijakan.

Masa bakti saya di organisasi ini pun memang masih jauh dari kata maksimal. Berbagai perkataan maupun perbuatan saya, terutama dalam minimnya komunikasi, mungkin pernah membuat teman-teman semua sakit hati. Saya selaku perwakilan pengurus 2017, meminta maaf yang sebesar-besarnya terhadap tingkah laku maupun perbuatan. Semoga segala tindakan dan kebijakan yang pernah saya lakukan bisa dijadikan pelajaran ke depannya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.