Foto: Kompas
11 September 2019 lalu, Presiden Ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie meninggal dunia. Semasa hidupnya, Habibie menjadi inspirasi bagi sebagian orang.
Jasa Habibie ini dituangkan dalam acara In Memoriam BJ Habibie di Habibie Festival, Sabtu (19/10). Acara ini dibuka pada 17-19 Oktober di JI-Expo Kemayoran, Jakarta.
Dalam acara tersebut, Ilham Habibie selaku anak dari mendiang Habibie bercerita, tugasnya saat ini adalah meneruskan impian sang ayah untuk pembuatan pesawat R-80. Menurutnya, pesawat ini sangat diperlukan untuk bangsa dan negara yang mendukung infrastruktur seperti itu. 
“Jasa bapak (Habibie) bisa dilihat dalam pameran ini. Jika tertarik, kalian bisa datang untuk melihat miniatur sekaligus simulasi penerbangan pesawat R-80. Semoga proyek ini bisa segera terwujudkan,” jelas Ilham, Sabtu (19/10).
Turut hadir pula Murdaya Widyawimarta Poo selaku Pendiri CCM Group. Sebagai penyelenggara tempat di pameran, Poo sangat mengagumi Habibie dalam hal semangat dan cita-cita. Menurutnya, Habibie bisa menjadi inspirasi bagi semua orang.
“Saya bertemu beliau pada empat tahun lalu. Kagum dengan cita-citanya, cara berpikir, ide teknologi, kerja keras, hingga pendidikan yang spesifik,” kata Poo.
Agus Harimurti Yudhoyono selaku anak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyorot jasa Habibie. Ia berkata, Habibie adalah tokoh teknologi Indonesia yang banyak berjasa di bidang industri penerbangan. Untuk itulah, anak-anak muda harus meneruskan perjuangan yang sudah dilakukan oleh Habibie. 
“Kalau bukan anak muda yg membangun, siapa lagi? Jangan sampai orang lain yg masuk untuk menguasai teknologi Indonesia,” ucap AHY sembari menirukan nasihat yang diberikan Habibie padanya.
Jimly Asshiddiqie selaku Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bercerita, Habibie tak hanya tokoh yang berhasil di bidang teknologi. Menurutnya, Ia juga berjasa dalam demokrasi, budaya, hingga untuk umat Islam.
“Dia cinta Indonesia, teknologi, Islam, demokrasi, hingga keluarga. Jadikanlah beliau sebagai guru kita semua,” kata Jimly.
Neneng Goenadi selaku Direktor Manajer Grab Indonesia memandang Habibie sebagai tokoh panutan. Dalam kisahnya, Ia bercerita bahwa Habibie rela meninggalkan karirnya di Jerman demi membangun industri penerbangan di Indonesia. Semangat BJ Habibie akan selalu terkenang dalam hati rakyat Indonesia.
“Sebagai penghormatan, Grab Indonesia menggunakan nama Habibie sebagai Pusat Riset Grab Indonesia”, jelas Neneng.
Irfan Tachrir selaku Director Human Capital Management Telkomsel pun turut menganggap bahwa Habibie adalah peran penting dalam munculnya Telkomsel. Ia menuturkan, Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi mencetuskan GSM sebagai teknologi standar untuk ponsel di Indonesia. Oleh karena itu, Habibie menyurati pihak Telkomsel agar membangun sebuah jaringan agar GSM bisa diterapkan.
“Perintah Habibie ini kemudian kami teruskan dalam Pilot Project di Batam. 2 September 1994, sinyal GSM pun resmi mengudara pertama kali di Indonesia,” jelas Irfan.
Tak hanya berperan di bidang Teknologi, Habibie pun turut berjasa di bidang industri kreatif. Indra Utoyo selaku Direktor Digital, IT, dan Operasional BRI menjelaskan, ide Habibie yang liar inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi BRI.
“Buku, musik, film, serta kisah Habibie-Ainun selalu indah untuk kita. Belajar dari ahli dan mulai dari akhir, itu yang dipakai BRI,” kata Indra. 

*Artikel ini telah tayang di Airmagz