Sumber: Pixabay

Saat ini, generasi yang akan menguasai seluruh dunia adalah Generasi Milinenial. Generasi ini identik dengan gaya hidup yang amat boros. Berdasarkan survei dari GoBanking, Milenial jauh lebih boros dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Ini disebabkan karena pengeluaran mereka habis karena kebutuhan seperti kopi, makan, hiburan, hingga minum-minuman beralkohol.

Untuk itulah, kebutuhan generasi milenial harus disesuaikan dengan pendapatan mereka. Mereka ini bisa mengalihkan pengeluaran itu dengan cara melakukan investasi. Salah satu investasi yang bisa diterapkan milenial adalah reksa dana.Reksa dana sendiri merupakan sebuah instrumen investasi yang terdiri dari berbagai aset, seperti saham, obligasi, hingga deposito. Nantinya, investasi ini akan dikelola oleh seorang manajer investasi yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.

Melihat perkembangan teknologi sekarang, Reksa dana menjadi salah satu bentuk investasi yang menarik karena didukung oleh kemajuan teknologi. Dari sana, investasi bisa dilakukan secara mudah dan murah. Untuk itulah, artikel ini akan membahas bagaimana tips untuk para milenial agar bisa investasi melalui Reksa dana. Yuk disimak.

1. Tentukan Apa Tujuan Investasi

Setiap hal yang akan kita lakukan pastilah memiliki tujuannya. Karena itu, kamu harus menentukan apa tujuan kamu sebelum memulai investasi. Tujuan ini bisa beragam, ada yang untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Misalkan untuk jangka pendek, tujuan kamu ingin liburan ke luar negeri. Sedangkan untuk jangka panjang, tujuan kamu yakni ingin mencicil rumah ataupun tunjangan untuk pensiun.

2. Ketahui Risiko

Sebagai investor, kamu juga harus mengetahui risiko yang akan diterima. Pada dasarnya, risiko yang diambil akan berpengaruh dengan keuntungan yang akan didapat. Semakin rendahnya risiko, maka keuntungan juga akan rendah. Begitu pula sebaliknya.

Dalam kasus investasi, risiko pun dibagi menjadi tiga tipe, yakni tipe konservatif, moderat, dan agresif. Konservatif adalah tipe investor yang memilih risiko rendah dan cenderung menghindar. Moderat adalah tipe investor yang siap menerima fluktuasi jangka pendek dengan keuntungan lebih tinggi dari inflasi. Sedangkan tipe agresif adalah tipe investor yang cenderung lebih berani apabila mereka rugi ataupun untung besar sekalipun.

3. Pilih Jenis Reksa Dana

Ada empat jenis reksa dana yang biasa diketahui, yakni reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Jika kamu ingin investasi dengan tujuan jangka pendek sekitar setahun, kamu bisa memilih reksa dana pasar uang. Untuk tujuan jangka menengah yang berkisar tiga hingga lima tahun, kamu bisa memilih reksa dana pendapatan tetap dan campuran. Jika tujuan investasi untuk jangka panjang, maka kamu bisa memakai reksa dana saham.

Untuk pemula, kamu bisa menggunakan jenis reksa dana pasar uang. Dari sini, kamu bisa belajar bagaimana pergerakan investasi, hingga mengenali risiko yang tidak terlalu besar. Jika kamu sudah tertarik dan merasa cocok, barulah naik secara bertahap hingga menggunakan reksa dana saham.

4. Perhatikan Rekam Jejak Kinerja

Kinerja reksa dana bisa dilihat dari data histori berupa pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB), return, dan risiko. Semakin panjang kamu melihat rekam jejaknya, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk membuat keputusan investasi. Rekam jejak dengan data terbaik adalah lima tahun. Jika kinerja selama lima tahun itu hasilnya bagus dan tak mengalami kerugian tinggi, maka kamu bisa memilih sang manajer untuk diandalkan.

5. Disiplin

Hal terpenting yang ketika kamu mulai investasi adalah disiplin. Seringkali para pemula ini menyepelekan dananya untuk kebutuhan di luar investasi. Walaupun terlihat sulit, kamu akan bisa memetik hasilnya sendiri di kemudian hari.

Itulah beberapa tips untuk kamu yang ingin memulai investasi lewat reksa dana. Sebelum memulai, kenali risiko dan beberapa jenis yang ada ya. Semoga sukses.