Foto: Gulfstream |
Oktober 2019 lalu,
perusahaan pesawat asal Amerika Serikat, Gulfstream Aerospace, mengumumkan
produk terbarunya. Mereka meluncurkan G700, sebuah pesawat jet pribadi yang menjadi
produk andalannya. Pesawat anyar ini disinyalir menjadi pesawat jet pribadi
terbesar di dunia.
Pengumuman ini disampaikan pada acara National
Business Aviation Association Convention and Exhibiton 2019 di Las Vegas pada
21 Oktober 2019. Mark Burns selaku Presiden Gulfstream saat itu menunjukkan
sebuah video demonstrasi yang berisi tentang peluncuran penerbangan pesawat di
markas Gulfstream, Savannah, Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Burns menyatakan bahwa G700
menjadi pesawat jet pribadi yang memadukan kecepatan, rentang jarak jauh—jarak
yang biasa ditempuh jet, dan kinerja pesawat. Perpaduan inilah yang nantinya
menghasilkan pengalaman penerbangan baru kepada penumpang yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Burns mengklaim, Gulfstream G700 menjadi pesawat
terbaik sekaligus paling inovatif dari semua produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut. Kemajuan produk terbarunya inilah yang menghasilkan pesawat teknologi
baru yang memadukan keamanan, kenyamanan, dan kecepatan ke dalam suatu unsur
pesawat.
“Pengumuman ini adalah berita terbesar dalam
sejarah penerbangan bisnis di duni. Hasil dari investasi General Dynamics (red:
Induk Perusahaan Gulfstream) dibuat untuk mengembangkan teknologi dan
produk-produk Gulfstream. Berkat kinerja karyawan yang berjumlah kurang lebih
18 ribu di seluruh dunia, G700 menjadi sebuah produk yang melanjutkan tradisi
panjang Gulfstream, yakni meningkatkan standar bagi diri kami dan industri,”
klaim Burns dalam rilis Gulfstreamnews.com
Klaim Burns ini bukan tanpa alasan. Pesawat terbarunya
ini memang menjadi pesawat jet terbesar di dunia, setidaknya untuk saat ini.
G700 memiliki panjang kabin sebesar 50 kaki dan 11 inci (setara dengan 17,3
meter), tidak termasuk dengan area bagasi sebesar 195 kaki kubik (setara 5,52
meter kubik). Tinggi pesawat ini berkisar 6 kaki dan 3 inci (setara 1,9 meter)
dan memiliki lebar 8 kaki dan 2 inci (setara 2,5 meter). Dengan ukuran ini,
G700 mampu menampung 19 penumpang dan memiliki kapasitas tidur hingga 10 orang.
Dalam pengujiannya, Jet G700 ini telah
menyelesaikan penerbangan selama 14 ribu jam. Pengujian ini berupa uji
laboratorium di berbagai fasiitas seperti kabin, bangku, hingga fasilitas
pendukung lainnya. Gufstream juga berhasil menyelesaikan pengujian getaran,
putaran pada mesin, kalibrasi beban, dan semua pengujian struktural yang
mendukung dalam pengujian penerbangan. Uji terbang ini juga melibatkan lima
pesawat uji tradisonal dan satu pesawat uji produksi lengkap.
Dalam pendukung tenaga, Jet G700 ini
menggunakan mesin Rolls-Royce Pearl 700. Mesin ini dipercaya mampu memberi daya
dorong tinggi yang bersinergi dengan sayap pada jet tersebut. Dengan perpaduan
ini, Gulfsteram memastikan bahwa G700 akan mencapai kemampuan kinerja tinggi
dengan kapasitas kabin yang besar.
G770 sendiri mampu menawarkan kinerja lepas
landas ataupun pendaratan yang baik di landasan pacu khusus, seperti landasan
pembatasan berat pesawat, landasan pendek, hingga landasan tinggi sekalipun.
Jet ini juga mampu terbang sepanjang 13.890 kilometer di Mach 0,85 atau 11.853
kilometer di Mach 0,90. Gulfstream mengklaim bahwa kemampuan terbang di Mach
0,90 akan membantu pemilik pesawat menghemat uang untuk perawatan, suku cadang,
kru, hingga waktu yang lebih singkat.
Untuk layanan keamanan, Gulfstream juga
menyediakan fitur khusus dalam G700. Mereka menggunakan sistem khusus bernama
Symmetry Flight Deck dan Predictive Landing Performance System. Dengan sistem
ini, pesawat bisa mendeteksi landasan pacu secara visual pada pita kecepatan
PFD. Dari sana, pesawat bisa berhenti dengan melihat daya pada kecepatan dan
pengaturan autobrake. Simpelnya,
total energi pesawat dihitung dengan menambahkan ketinggian.
Apabila sistem mendeteksi bahwa status pesawat
terlalu tinggi ataupun terlalu cepat, maka sistem pesawat akan memberikan
perintah kepada pilot untuk mengarahkan G700 ke titik landasan paling aman. Mesin
itu akan mengeluarkan perintah suara berupa “Go Around!” yang bisa menjadi
acuan pilot untuk mengubah titik pendaratan. Meski begitu, pilot tetap masih
bisa berkehendak untuk menentukan titik pendaratan yang menurutnya lebih aman
dibandingkan prediksi dari sistem tersebut.
Fasilitas untuk
Penumpang
Dalam desain interiornya, G700 telah menyiapkan
pengalaman baru kepada para penumpang. Dengan kabin yang lebih panjang, jet ini
mampu menampung jendela yang lebih besar dari pesawat pendahulunya, G650,
sebanyak 10 buah. Sedangkan untuk kabin pribadi, G700 menyediakan empat jendela
besar untuk kenyamanan si penumpang.
Selain itu, keunggulan lain yang dimiliki G700
adalah fasilitas meja makan yang panjangnya hampir 10 kaki (setara dengan 3
meter). Dengan meja sepanjang ini, para penumpang bisa menyiapkan makanan lebih
dari satu orang. Ada juga ruang makan opsional enam tempat yang bisa digunakan
untuk berkumpul ataupun ruang konferensi yang juga memiliki fasilitas wifi.
Keunggulan yang disediakan G700 yakni dinding
kabin yang bisa digunakan sebagai speaker. Dinding ini memiliki sistem audio 3D
Gulfstream yang benar-benar bisa memanjakan penumpangnya. Mereka bisa mengatur
musik melalui gawai masing-masing. Dinding ini juga memiliki colokan listrik
sebagai sumber pengisian daya.
Sistem lain yang bisa memanjakan penumpang
yakni adanya fitur pencahayaan di dalam kabin. G700 memiliki dua versi, yakni
HD dan Ultra HD. Fitur HD menggunakan ribuan LED yang mencakup warna putih
terang, putih lembut, dan kuning untuk mengatur suasana kabin. Sedangkan dalam
fitur Ultra HD, penumpang bisa dimanjakan dengan 20 ribu LED dan menawarkan
pengaturan cahaya secara bebas. Salah satu pengaturan pencahayaan LED ini yakni
mampu meniru cahaya matahari dari terbit maupun terbenam.
Jet G700 ini dihargai US$75 juta atau setara
Rp1 triliun per unitnya. Pemesanan pre-order
pesawat ini sudah dilakukan pada 2019 lalu dan akan dikirim pada 2022
mendatang. Untuk pemesanan kedua, Gulfstream akan membuka kembali pre-order pada 2023 mendatang.
*Artikel ini telah tayang di Majalah Airmagz edisi Januari 2020
0 Comments